Penyangga Pipa Irigasi Rusak Akibat Banjir Bandang, Petani di Sukajadi Tidak Bisa Menggarap Lahan Beritarh


LEBAK, KabarViral79.Com – Sejumlah warga yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Tunas Mekar, Desa Sukajadi, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, mengeluh atas rusak dan hanyutnya penyangga pipa irigasi pesawahan mereka.

“Kami prihatin atas rusaknya pipa irigasi yang menjadi saluran air ke pesawahan kami yang luasnya sekitar 25 hektar akibat tiang penyangganya hanyut terbawa arus sungai Cimancak,” kata Ketua Kelompok (Poktan) Tunas Mekar, Yatna Supriatna kepada wartawan, saat ditemui di lokasi, tepatnya di Blok Pesawahan Leuwi Jaran, Kampung Sukasari, Desa Sukajadi, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Jumat, 25 November 2022.

Yatna mengatakan, setiap kali hujan deras pasti sungai Cimancak ini terjadi banjir. Bahkan, bulan Oktober lalu, terjadi banjir bandang, sehingga mengakibatkan sebagian pipa hancur dan beberapa batang pipa hilang terbawa hanyut.

“Tiang penyangga pipa tersebut dibuat dari kayu. Kalau banjir, tiang-tiang itu terbawa hanyut, karena tidak ada kekuatan,” ujarnya.

“Kami berharap, pemerintah bisa membantu membangun tiang penyangga dan mengganti pipa yang hanyut terkena banjir, sekitar kurang lebih sepenjang 60 meter,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Plt  Kepala Desa Sukajadi, Hendi Wijaya mengatakan, pihaknya akan melakukan penanganan sementara untuk memperbaiki tiang penyangga pipa saluran irigasi yang tergerus banjir.

“Kami dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sukajadi akan melakukan penanganan sementara sebelum ada bantuan dari pihak pemerintah. Kami akan membuat kembali tiang penyangga pipa dengan menggunakan kayu,” kata Hendi.

Hendi juga mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya walaupun tidak maksimal, agar air bisa mengaliri ke pesawahan masyarakat di wilayah Irigasi Leuwi Jaran.

“Jangan sampai masyarakat jadi gagal panen akibat sawahnya tidak bisa digarap,” pungkasnya.

Hendi berharap, pemerintah bisa membantu memperbaiki (membangun) tiang penyangga pipa irigasi secara permanen.


“Intinya kami menginginkan pembangunan penyangga pipa yang permanen, seperti di tempat yang lain. Karena kalau dibuat permanen, tidak akan terjadi seperti ini, sehingga akan mengancam gagal panen,” ungkapnya.

Sementara, Koordinator Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Panggarangan, Herdi kepada wartawan mengatakan, hancurnya pipa tersebut akibat terjadi  banjir pada 9 Oktober 2022 yang lalu.

“Saya merasa prihatin karena saya selaku putra daerah yang melihat langsung para petani di Desa Sukajadi, khususnya di Kampung Sukasari, daerah persawahan Blok Leuwi Jara. Karena, banjir pada 9 Oktober 2022 itu mengakibatkan pipa untuk mengairi sawah seluas 25 hektar jadi terganggu. Sawah warga pun tidak bisa digarap, akibat pipa dan penyangganya pipa air saluran irigasinya porak poranda,” kata Herdi.

Untuk itu, lanjut Herdi, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar warga bisa segera menanam padi di musim ini. 

“Saya Berharap, pemerintah dapat segera membantu membuatkan pipa dan penyangganya saluran irigasi yang lebih kuat. Karena saat banjir, aliran sungai kali Cimancak ini sangat deras, sehingga beberapa jembatan yang dari arah hulu banyak yang putus,” pungkasnya. (Cup)



from KabarViral79.Com https://ift.tt/mkeZuoy
via Beritarh

Posting Komentar

0 Komentar