PKS Kota Cilegon Bersama Elemen Masyarakat Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM Beritarh


CILEGON, KabarViral79.Com - DPD Partai Keadian Sejahtera (PKS) Kota Cilegon bersama elemen masyarakat menggelar aksi penolakan terkait kebijakan pemerintah yang telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, di Tugu Landmark Kota Cilegon, Sabtu, 10 September 2022.

Ketua DPD PKS Kota Cilegon, Amal Irfanuddin mengatakan, PKS akan selalu bersama rakyat dan menolak kenaikan harga BBM.

“PKS sangat memahami dan mengerti kesulitan rakyat Cilegon dan kami menyatakan berpihak kepada mereka. Oleh karena itu, bersama rakyat kami menolak kenaikan harga BBM," ucapnya.

Amal Irfanuddin menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa DPD PKS Kota Cilegon menolak keras kebijakan kenaikan harga BBM ini. 

Pertama, kata dia, kenaikan harga BBM sangat memberatkan masyarakat. Kedua, rakyat dijerat oleh daya beli yang rendah, sehingga tingkat kemiskinan akan semakin meningkat.

“Dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat yang berprofesi sebagai ojek online, sopir angkot, pedagang keliling, buruh, tani nelayan dan lainnya, sangat terasa sekali,” pungkanya.

Amal menegaskan, menaikan harga BBM pada saat kondisi masyarakat tengah terjepit dan belum bangkit dari terpaan pandemi Covid-19 merupakan kebijakan yang tidak manusiawi dan tidak pro rakyat.


“Rakyat belum bangkit dari pandemi, tetapi kini dihajar oleh naiknya harga BBM. Kenaikan harga BBM ini pasti akan bedampak dibarengi dengan naiknya harga bahan pokok, sandang, pangan dan papan, rakyat pasti terpuruk.” tegasnya.

Amal meminta agar anggota DPRD Fraksi PKS Kota Cilegon bisa mengawal aspirasi penolakan kebijakan kenaikan BBM ini. Penolakan ini akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Cilegon agar bisa disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

"Pemerintah Pusat harus berani membatalkan keputusan menaikan harga BBM ini. Hal ini harus dilakukan, demi pemulihan ekonomi rakyat, khususnya rakyat Kota Cilegon," harapnya.

Sementara itu, Ahmad Fadli yang sehari-harinya berprofesi sebagai ojeg online berharap PKS bisa menyampaikan ke pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM bersubsidi. Alasan lainnya, karena kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih karena dampak pandemi.

"Belum kemarin pandemi, sekarang ditambah BBM naik. Saya berharap PKS bisa suarakan ke pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM," harapnya.

Ia menambahkan, sebelum kenaikan harga BBM, pendapatan hasil ojeg sehari bisa mencapai Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per hari setelah kenaikan harga BBM ini penghasilan perhari lebih kecil dari sebelum kenaikan harga BBM.

"Sekarang setelah kenaikan harga BBM ini penghasilan di bawah Rp 100 ribu, belum lagi setiap hari kan ngisi bensin yang biasanya setiap hari isi bensin Rp 20 ribu, sekarang setelah BBM naik sehari isi bensin aja Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu. Belum lagi buat jajan anak, ditambah biaya untuk rumah tangga. Semoga pemerintah bisa mendengar jeritan hati masyarakat kecil," imbuhnya. (*/red)



from KabarViral79.Com https://ift.tt/mw2dDx3
via Beritarh

Posting Komentar

0 Komentar