Publik Minta Panglima TNI Dievaluasi, Dinilai Buat Gaduh dan Menyakiti Rakyat Terkait Pernyataannya Soal Piting Pendemo Rempang Beritarh


JAKARTA, KabarViral79.Com – Viral di media sosial, video Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang menyampaikan pernyataan memerintahkan anggotanya untuk memiting warga guna mengatasi situasi di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam.

Pernyataan tersebut mendapatkan reaksi dari publik. Salah satunya dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI).

“Kami sangat menyayangkan atas pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Menurut kami, sebagai pucuk tertinggi di TNI, Laksamana Yudo Margono sangatlah tidak etis disampaikan ke publik," kata Ketua Umum DPP LPPI, Dedi Siregar melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Selasa, 19 September 2023.

Dalam video tersebut, Panglima TNI mengatakan, jika 1.000 masyarakat, pihaknya akan menurunkan perajurit 1.000, satu banding satu, tidak pake alat, hanya dipiting saja.

“Narasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ini sangat melukai hati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Pulau Rempang, Kota Batam. Pernyataan Panglima TNI tersebut bisa berdampak terhadap kepercayaan masyarakat kepada TNI yang selama ini dirawat oleh Panglima TNI yang sebelumnya. TNI kan lahir dari rahim rakyat, dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat,” pungkas Dedi Siregar.

Menurut Dedi Siregar, seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan serta pemerintahan, terlihat sangat mengedepankan dialog dalam mencari solusi permasalahan di Pulau Rempang, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan akan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami khawatir, statmen Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ini dapat berdampak pada kinerja dan citra Presiden Jokowi yang selama ini berpihak pada masyarakat. Kami juga khawatir, Presiden Jokowi mendapat penilaian negatif dari rakyat di akhir masa jabatannya,” kata Dedi Siregar.

Dedi Siregar mengatakan, Panglima TNI lebih baik menyelesaikan masalah di Papua, ketimbang mengerahkan prajurit ke Pulau Rempang.

“Sebentar lagi masyarakat menyambut Pemilu 2024. Gelaran Pemilu merupakan sesuatu yang fenomenal dikarenakan saat kampanye, tiap pihak mempromosikan partai dan calon presiden (capres) idolanya. Dalam masa kampanye jelang Pemilu 2024, sangat riskan berpotensi adanya perpecahan, terutama di dunia maya,” ujarnya.

Untuk menjaga kondusifitas jelang Pemilu 2024, kata Dedi Siregar, seharusnya Panglima TNI menghimbau masyarakat menjaga kondusifitas perdamaian dan menghindari pertikaian, bukan malah menyampaiakn statmen yang bisa melukai hati masyarakat.

“Untuk itu, kami memberi masukan kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas pernyataan dan statmenya kepada rakyat yang membuat rakyat lndonesia, khusus masyarakat melayu sakit hati,” tutupnya. (*/red)



from KabarViral79.Com https://ift.tt/v3flIEP
via Beritarh

Posting Komentar

0 Komentar