NEW YORK, KabarViral79.Com – Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menyatakan kekecewaannya atas kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina karena hak veto Rusia.
Ia menyerukan reformasi yang akan memungkinkan PBB untuk lebih mempertahankan perdamaian dan ketertiban global.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dulu memainkan peran sentral dalam menjaga perdamaian dunia, tetapi dasar tatanan internasional terguncang keras sekarang," kata Kishida dalam pidatonya di pertemuan tahunan para pemimpin dunia PBB, Selasa, 20 September 2022, seperti dikutip Japantoday.
"Invasi Rusia ke Ukraina menginjak-injak filosofi dan prinsip Piagam PBB dan gagasan bahwa semua negara harus mengikuti aturan hukum," katanya.
Menurutnya, Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan telah menolak kritik atas tindakannya di Ukraina.
“Kita harus menghadapi kenyataan bahwa integritas PBB terancam karena invasi Ukraina oleh Rusia, yang merupakan anggota Dewan Keamanan PBB,” kata Kishida.
Reformasi telah dibahas selama hampir 30 tahun, lanjut Kishida.
“Yang kita butuhkan adalah tindakan menuju reformasi, bukan hanya bicara,” katanya lagi.
Jepang telah lama berusaha untuk mereformasi Dewan Keamanan PBB, dengan mengatakan itu dirancang oleh para pemenang Perang Dunia II dan tidak mencerminkan realitas masyarakat internasional.
Jepang telah mempromosikan rencana reformasi dengan Jerman, India dan Brasil sebagai Kelompok Empat sejak tahun 2004. Namun, untuk mencapai perubahan, akan membutuhkan perubahan Piagam PBB yang sulit dilakukan.
Kishida mengatakan, Jepang berkomitmen untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi PBB untuk membantunya memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga perdamaian dan keamanan global.
Jepang akan menjabat sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB mulai Januari.
Kishida berjanji bahwa Jepang akan dengan tulus mendengarkan suara-suara kecil, tidak hanya suara-suara besar, untuk memperkuat supremasi hukum dalam masyarakat internasional.
Kishida, yang berasal dari Hiroshima, kota pertama yang diserang oleh senjata atom, berkomitmen untuk menciptakan dunia tanpa senjata nuklir.
Dia menyatakan kekecewaannya atas kegagalan negosiator bulan lalu untuk mencapai kesepakatan tentang Perjanjian Nonproliferasi Nuklir PBB, yang dianggap sebagai landasan perlucutan senjata nuklir karena penolakan Rusia.
Meski demikian, Kishida mengakui bahwa dia belum putus asa dan akan terus mengupayakan untuk mencapai kesepakatan.
Dia mengatakan juga terbuka untuk mengadakan pembicaraan tanpa prasyarat dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenai ambisi senjata nuklir negara itu serta penculikan warga Jepang ke Utara.
Sumber: FB HALO Jepang
from KabarViral79.Com https://ift.tt/5LhMmjb
via Beritarh
0 Komentar