Kasus Perkelahian Santri, LSM Seroja Indonesia Pertanyakan SOP Ponpes Modern Daar El-Qolam Beritarh


TANGERANG, KabarViral79.Com - Buntut dari meninggalnya seorang santri asal Desa Rawa Burung Kecamatan Kosambi, kini muncul gelombang aksi dari sejumlah aktivis dan pengamat dunia pendidikan Kabupaten Tangerang, Banten.

Salah satunya dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Seroja Indonesia. Ketua LSM Seroja Indonesia, Taslim Wirawan SH mengatakan, pihaknya mendesak Kementerian Agama (Kemenag) segera mengambil tindakan tegas terkait kasus perkelahian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qolam yang mengakibatkan salaj satu santri meninggal dunia.

"Jujur kita semua tidak menginginkan hal ini terjadi. Untuk itu, kami meminta Aparat Penegak Hukum (APH) bersikap obyektif dalam membongkar fakta di lapangan, agar hal tersebut bisa terang benderang," ujarnya.

"Sebenarnya ini ada apa? Bagaimana mungkin kejadian dari jam 6.30 Wib, baru diketahui jam 13.30 Wib. Apakah hal tersebut tidak bisa dikatakan sebuah kelalaian. Seandainya saja pada waktu kejadian cepat terpantau maka hal tersebut kemungkinan dapat terselamatkan," jelas Taslim.

Untuk itu, kata Taslim, pihaknya meminta kepada APH untuk segera mengungkap dan memberikan sangsi tegas bagi pihak yang sudah melalaikan SOP Pengawasan sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2009.

"Kemudian, Kemenag juga harus berani bersikap tegas memberikan sangsi. Apabila perlu diberi sangsi pencabutan izin Ponpes. Ingat anak adalah sebuah investasi keluarga atau kita yang paling berharga nilainya," ungkapnya.

Diketahui, kini terpasang sebuah spanduk bertuliskan kecaman dan pertanyaan kemana Pondok Pesantren Lalai? Spanduk tersebut terpasang di pintu gerbang Ponpes Daar El-Qolam, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Spanduk berukuran 3 x 1.5 M2 tersebut terpasang di pagar dekat pintu gerbang Ponpes Daar El-Qolam. Belum diketahui motif dan tujuan pemasangan spanduk tersebut, dari informasi yang dihimpun, diduga spanduk tersebut terkait buntut meninggalnya santri Ponpes Daar El-Qolam.

Seperti diketahui, diduga akibat berkelahi, santri berinisial BD (15) ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kamar.

Sementara itu, pihak Ponpes Modern Daar El-Qolam saat hendak dikonfirmasi awak media, Kamis, 18 Agustus 2022, terkait perkelahian Santri belum bisa ditemui. 

Salah seorang petugas keamanan Ponpes Daar El-Qolam yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan bahwa pihak Ponpes belum bisa memberikan keterangan kepada wartawan.

"Pihak Ponpes sedang berada di Polresta Tangerang pak. Jadi belum bisa nemuin. Pesan dari pihak Ponpes, silahkan ke Polsek Cisoka aja untuk lebih jelasnya," ucapnya.

Terpisah, Kapolsek Cisoka, AKP Nurrokhman kepada wartawan membenarkan peristiwa nahas yang menimpah seorang santri berinisial BD (15), warga asal Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

“Iya betul ada korban meninggal dunia Santri Ponpes Modern Daar El-Qolam," ujar Kapolsek.

Kapolsek Cisoka menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi Ikhsa Islah, pada pukul 13.30 Wib, ada Satri yang datang melaporkan bahwa korban BD tidak sadarkan diri, kemudian saksi mengecek ke kamar santri dan ditemukan BD tidak sadarkan diri.

"Sudah tidak sadarkan diri, dan oleh saksi dan pengasuh dibawa ke klinik Gita Farma. Berdasarkan keterangan dokter klinik Gita Farma, bahwa korban BD sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya oleh pengasuh Ponpes Daarel Al-Qolam korban dibawa ke RSUD Balaraja," ujar AKP Nurrokhman. (*/red)



from KabarViral79.Com https://ift.tt/dLyZfop
via Beritarh

Posting Komentar

0 Komentar